70 ASN Jakpus Ikuti Penerapan Implementasi Manajemen Risiko
70 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat mengikuti Rapat Penerapan Implementasi Manajemen Risiko di kantor wali kota setempat.
Hari ini kita kumpulkan semua untuk memetakan potensi risiko
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan, manajemen risiko ini perlu diimplementasikan agar mempermudah perangkat daerah mencapai tujuan program kerja.
Selain itu untuk mengidentifikasi apa yang menjadi faktor-faktor penghambat hingga bisa menimbulkan risiko.
Wali Kota Jakpus Buka Orientasi Kepalangmerahan di Cempaka Putih“Hari ini kita kumpulkan semua untuk memetakan potensi risiko, mengidentifikasi sekaligus menanganinya,” kata Dhany, Senin (21/8).
Menurut Dhany, sejauh ini pihaknya telah menjalankan manajemen ri
siko, namun masih bersifat parsial. Melalui pertemuan ini jajarannya ingin mengkomprehensifkan masalah berdasarkan isu-isu risiko di bidang fiskal, kebijakan, kepatuhan operasional dan legal.“Semua harus kita petakan secara cermat. Sehingga ada sebuah dokumen bagaimana cara kita bertindak kurangi risiko. Tata kelola kita atur dan jadikan pedoman," terangnya.
Dhany meminta para lurah, camat dan peserta rapat lainnya agar mengikuti arahan dengan baik.
“Kita ada tim kecil sesuai dengan isu. Dari tim itu baru kita akan organisasikan, lalu lakukan pembinaan dan membuka ruang komunikasi dan informasi,” akunya.
Ia berharap, upaya-upaya tersebut dapat menekan segala macam risiko yang mampu berdampak pada efisiensi dan efektifitas serta risiko aspek hukum.
"Semoga penerapan manajemen risiko ini dapat efektif,” tandasnya.